ROCK ADALAH SEMANGAT!! ROCK ADALAH PEMBERONTAKAN!! ROCK BUKAN HANYA SEKEDAR BEAT RHYTEM ATAU MELODI. TETAPI LEBIH DARI ITU, ROCK ADALAH JALAN HIDUP!!!

Sunday, February 8, 2009

SPEEDKILL


Sekelompok pemuda yang lahir dan besar dari tongkrongan komunitas di daerah Taman Surapati Jakarta. Mereka memiliki selera musik yang sama hingga akhirnya memutuskan untuk membentuk band pada tahun 2004. Dengan formasi Unbound [Vokal], Afri [Gitar], PJ [drums], Ogie [Gitar], Anggi [Bass], Speedkill menyebarkan virus rock/metal era '80-an dengan komplikasi yang akut pada injeksi thrash dan hardcore. Rasanya Beavis & Butthead akan melompat-lompat kegirangan jika sempat mendengar singel Parade Kanibal Utopis dan John The Bronx yang ada di channel MySpace milik Speedkill.

Mengusung kaidah rock/metal secara keras dan agresif. Bersama kecepatan dan gejolak distorsi yang membunuh. Memadu-kasihkan sound thrash kuno dan senyawa beat hardcore. Coba bayangkan saja Kreator's Mille Petroza dalam sesi audisi bersama Municipal Waste di studio musik murahan yang berdebu.

Mereka mengaku cukup terinspirasi oleh AC/DC, Cryptic Slaughter, Pavement, Motorhead, The Accused, Nuclear Assault, Zeke, Saint Vitus, Circle Jerks, sampai Ratos de Porao. Setelah malang melintang dari berbagai panggung lokal, akhirnya Speedkill berhasil merilis debutnya yang bertajuk Metallium A.D [Derai / Parau] di pertengahan tahun 2007. Proses rekaman dilakukan di Doors studio, Jakarta. Dodi [Komunal] ikut menjadi cameo di satu lagu. Tiga-perempat nama personil Seringai juga terlibat memproduseri album mereka. Dan Metallium AD akan dijadikan bukti bahwa Speedkill memang tidak terlalu muda untuk menggemari musik thrashmetal.

Band yang tergolong muda dan 'pemarah'. Menghentak adalah gambaran singkat live show mereka. Aksi Unbound dkk memang dikenal cukup cemerlang di panggung.

apokalip.com

Read More......

CHILHOOD TRAUMA


Kalau mereka sendiri menyebutnya aliran psycho core. Sebagai gambaran, bayangkan campuran dasar-dasar musik hardcore/metal yang agresif dengan break parts yang sarat elemen jazz, fusion hingga funk. Skill tehnis yang cukup istimewa. Setiap instrumen sangat padu. Hasilnya aransemen yang chaotic dan cenderung math-rock. Memang tidak sederhana, tapi cukup menyegarkan.

Band dengan formasi Yunus [vokal], Topan [gitar], Kadek [gitar], Galih [drum], Firman [bass] ini, terbentuk sejak bulan Maret 2006 di kota Malang. Setiap personil CT mengaku memiliki latar belakang dan selera musik yang berbeda. Sebagian bahkan mengaku lahir dari entitas irama musik alternatif rock dan nu-metal. Suatu saat anak-anak muda ini tertarik pada genre musik yang lebih keras dan bertenaga. Mereka lalu menjual jiwanya kepada agresifitas hardcore dan kemegahan metal.

Pada akhir 2006 mereka merekam singel berjudul Depresi yang mendulang respon hangat meski hanya disebar untuk kalangan sendiri. Lagu ini punya sesi free-jazz yang cukup mencuri perhatian. Tidak berselang lama, CT merilis demo singel yang kedua, Tersesat Dalam Maya. Nomor ini lebih panjang durasinya dan terdengar makin chaotic. Masih diselipi jazz-parts, plus tambahan suara vokal latar perempuan. Itu mungkin yang bikin musik mereka terdengar unik serta punya karakter berbeda dibanding band sejenis.

Kelompok yang sempat membuka tour Burgerkill di Malang ini hadir sebagai opini baru dalam kecenderungan metallic hardcore yang cenderung tipikal. "Kami ingin mengenalkan warna musik yang kami rasa bisa memberikan nuansa baru di scene underground," tulis mereka dalam profilnya.

Awalnya band ini tidak terlalu dikenal di scene lokal. Begitu mereka menyebarkan demonya ke publik, nama CT mulai sering dibicarakan dan rajin mangung di sejumlah gigs cadas.

apokalip.com

Read More......

STRAIGHT OUT


Pasukan metal yang digawangi oleh Demise [vokal], Pipinx [gitar], Danny [gitar], Sonny [bass], Beni [drum], Mela [keyboard], Rebecca [vokal latar] ini mempersembahkan
komposisi epik metal yang kelam, cepat dan juga megah. Memuat progresi nada yang agresif, serta fill-in dan melodi yang kritis. Antara sayatan gitar yang tebal mendalam serta teriakan vokal yang menggeram. Terkadang dinetralisir oleh denting pilu suara piano, koor keyboard dan alunan gundah vokal feminim.

Di awal karirnya, band yang terbentuk sejak 1998 ini masih memainkan hardcore beraroma metalik ala Earth Crisis dan Strife. Seiring dengan waktu dan suksesi personil, Straight Out mulai terjerumus ke lembah metal terdalam serta terpengaruh oleh musik Hamartia, Dead Blue Sky, Arch Enemy, The Black Dahlia Murder, Iron Maiden, dan Cradle of Filth.

Pada bulan April 2004 Straight Out merilis debut album bertitel Undying Beauty and the Symphony of Sadness [Blue Sky records]. Album yang bekerjasama dengan Dislexia records [M'sia] dan situs distribusi online Interpunk.com itu terjual hingga 2000 kopi. Rekaman itu pula yang mengantarkan Pipinx dkk ke berbagai pentas musik di Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, dan Surabaya.

Di awal tahun 2005, mereka bikin split-album dengan band hardcore asal Jepang, Endzweck. Disusul kemudian perjalanan mini-tour bersama Cassandra [Malaysian metalcore] di pulau Jawa. Selama karirnya, Straight Out sudah ikut dalam empat proyek kompilasi, dan satu kompilasi video bertajuk Mosh Hard Fest [2006].

Jika dicermati, latar belakang personil Straight Out yang lintas genre dan serba bisa itu memang unik sekali. Drummer Beni sampai sekarang masih memperkuat band new wave ternama, The Upstairs. Penyanyi latar Rebecca Theodora juga sempat mengisi line-up The Upstairs dan Goodnight Electric. Demise dulunya vokalis kelompok deathmetal, Sadistis. Danny adalah bekas personil Perfect Minor, dan Mela beberapa kali jadi additional player untuk band indiepop, The Sastro.

Di akhir tahun 2006, Straight Out mulai kembali masuk studio rekaman di Jakarta. Proses akhir rekaman mereka sempat mengalami kendala akibat bencana banjir yang melanda ibukota. Barulah kemudian di bulan September 2007 mereka berhasil merilis album kedua Forsaken Upon Nemesis [Blue Sky] yang berisi duabelas materi terbaik.

Aksi panggung Straight Out terkenal panas dan cukup menarik perhatian. Pipinx dkk sungguh enerjik dan atraktif di atas stage. Mereka kerap mengayun, memutar, ber-crowd surfing, bahkan membanting instrumennya ke lantai panggung. Kemampuan teknikal ala virtuoso yang disertai seni akrobatik itu bikin performa Straight Out layaknya sirkus metal yang sulit dilupakan.

apokalip.com

Read More......

Tuesday, February 3, 2009

ANORMA


Band ekstreem metal asal kota Apel ini di gawangi oleh Fahri [gitar], Sahery [gitar], Cupred [bass], Sigit [vokal], Eko [drum].

Musik keras yang kental dengan harmonisasi ala swedish-metal adalah ciri khas mereka. Sound gitar yang agak mentah dan kasar, yang sangat mengingatkan pada Entombed atau Dismember. Tempo drumming yang baik dan terkesan megah. Sarat melodi sehingga terdengar nyaman di telinga para pencinta musik cadas. Tipikal sound Gothenburg dengan ramuan khas berbagai substansi metalik.

Grup band Anorma lahir sejak tahun 1998 di kota Malang. Pada panggung pertamanya, mereka masih mengusung jenis musik gothic-metal seperti Cradle of Filth atau Emperor. Dalam perjalanan hingga tahun 2001, Anorma mulai meramu elemen musik metal, rock dan industrial. Singel pertama mereka adalah Bagai Dewa [2001] yang mencampur nuansa metal dengan industrial-rock seperti yang biasa dimainkan Koil atau Rammstein. Sigit dkk juga sempat membuat video-klip independen untuk nomor ini. Hingga tahun 2005, mereka telah berhasil menulis beberapa materi singel, seperti misalnya Mata Air, Restorasi, Tersudut, Pelangi Hitam, atau Dead End Syndrome. Sebagian besar materi lagu itu masih identik dengan slide metal plus industrial mixed.

Barulah pada tahun 2006 Anorma seperti menemukan formula musik yang pas dengan menciptakan track hits seperti Burning Lips dan Killer On the Dance Floor. Sejak itu Sigit dkk mulai mantap dengan pilihan musiknya dan makin giat manggung di beberapa gigs lokal.

Pada pertengahan tahun 2007 mereka sempat kehilangan drummernya, dan musti bermain dengan bantuan drum-programming di sejumlah pentas. Untung kondisi itu tidak berlangsung lama. Mereka lalu dibantu oleh seorang 'mesin drum bernyawa' yang cukup kesohor, yaitu Eko dari kelompok Antiphaty, Extreme Decay dan Keramat. Single-single mereaka seperti The Flame of Blame, Let's the Killing Begins, hingga Red Storms Rampage menjadi senjata andalan mereka untuk merobek genderang telinga anda.

apokalip.com

Read More......

SERIGALA JAHANAM


Sergala jahanam meghadirkan komposisi musik metal yang lain dari biasanya. Di luar zona kenyamanan metal pada umumnya. Anggap saja sebuah metal yang malas, karena temponya yang pelan dan berat dalam atmosfer gelap. Boleh juga disebut dengan nama sludge metal atau drone metal. Kebanyakan justru menyebut musik seperti ini pasti bagian dari klan post-metal.

Formasi dari Serigala jahanam adalah Dede [vocal & everything], GI Joe [live guitar], Lord Herm's [live bass & rock juicer], Is Suck [live bass], Dip-O-Rollins [live drum]

Serigala Jahanam adalah proyek metal alter-ego dari Dede yang dibentuk di pinggiran kota Bandung pada akhir tahun 2005. Awalnya band ini merupakan trio grindcore/fast-hardcore/heavy-punk yang sempat bikin rehearsal demo-tape di tahun 2005. Hingga akhirnya Dede dkk mulai agak jenuh dan ingin mencoba bereksperimen dengan sesuatu yang baru. Lahirlah kemudian konsep musikal baru dari Serigala Jahanam.

Mereka memainkan musik metal yang diolah dengan bermacam elemen nada avant garde, kontemporer, etnik-tribal, post-rock, ambient, drone, hingga noise-art. Sejak tahun 2006 mereka merekam materi musiknya secara independen di garasi kamar. Akhirnya di awal tahun 2008 Serigala Jahanam berhasil merilis album versi digital bertitel Ketika Pria Memakan Wanita, Ketika Wanita Memakan Pria di bawah netlabel terkemuka asal Jogja, Yes No Wave Music. Rekaman ini mengantarkan sejumlah tembang unik, termasuk singel Astral Altar. Dalam versi CD yang mereka rilis sendiri, album itu memiliki dua bonus track, Lembah Biru serta Dalam Dan Beku.

apokalip.com

Read More......

Monday, February 2, 2009

MOSES BANDWIDTH


Pembentukan Moses Bandwidth bermula ditahun 2003, ketika itu LaVey yang sedang melanjutkan studi kuliahnya di kota Bandung, tertarik terhadap berbagai jenis musik Progressif yang bernuansa metal. Namun pada akhirnya kakaknya memperkenalkan dia kepada sebuah genre yang bernama Gothic Metal, Sejak saat itulah kemudian LaVey seakan jatuh cinta pada jenis musik ini, dan mencoba untuk mendapatkan berbagai Informasi dan referensi mengenai Gothic Metal

Active ImagePada akhir tahun 2004, LaVey mencari orang yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan dia, untuk membentuk sebuah band Progressif, namun ia menyadari sepenuhnya bahwa sangatlah sulit untuk mencari orang disekitar yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap musik Metal. Setelah lama mencari tanpa hasil, dia kemudian berinisiatif untuk membuat berbagai materi lagu yang seluruh pengerjaan musiknya dilakukan oleh sendiri dan akibatnya, masalah baru pun timbul ketika Ia harus mendapatkan seseorang untuk mengisi vocal.

Tak lama kemudian ia menghubungi female vocal bernama Riska Elfira serta Chris Bobby (Drummer) yang merupakan teman sekelasnya dibangku kuliah sekaligus merupakan anggota Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) UNISBA mempunyai karakter vocal yang cocok dengan "Moses Bandwidth". Sekitar bulan Maret 2005, "Moses Bandwidth" telah merampungkan sebuah single pertamanya berjudul "Selangkah Menuju Surga" yang proses recordingnya dilakukan secara profesional di MMS Studio, Indramayu.

Akhir 2005 Moses Bandwidth mengontak Steven Jozeph untuk bergabung sebagai Bass player dan segera merilis album pertama “Behind The Darkness” yang diproduseri oleh Budi Santet dari Master Of Disharmony Records. Tour promo album pertama diawali pada kota Purwokerto, Dimmy yang merupakan Gitaris Elmeod langsung mengisi posisi aditional gitar

Pada pertengahan tahun 2006 Band Moses Bandwidth kembali masuk studio untuk merekam materi album kedua yang bertitle “Renaisaance” setelah sekitar lima bulan proses recording, Renaisaance dirilis oleh Inviolable Music yang diproduseri oleh Bob Wendo, Single hits Falling Down segera dipublikasikan ke berbagai media, promo tour album kedua mencakup berbagai kota jawa tengah seperti Semarang, Cilacap, dan sekitarnya.

Ditahun 2007 line up ini menyelesaikan pre production untuk album ke 3 yang bertitle Arabian Dreams With The Final Requiem yang dirilis oleh RA Production, serta menyiapkan tour promo sepanjang tahun 2007 untuk mendukung penjualan album

gemuruh.com

Read More......