Sekelompok pemuda yang lahir dan besar dari tongkrongan komunitas di daerah Taman Surapati Jakarta. Mereka memiliki selera musik yang sama hingga akhirnya memutuskan untuk membentuk band pada tahun 2004. Dengan formasi Unbound [Vokal], Afri [Gitar], PJ [drums], Ogie [Gitar], Anggi [Bass], Speedkill menyebarkan virus rock/metal era '80-an dengan komplikasi yang akut pada injeksi thrash dan hardcore. Rasanya Beavis & Butthead akan melompat-lompat kegirangan jika sempat mendengar singel Parade Kanibal Utopis dan John The Bronx yang ada di channel MySpace milik Speedkill.
Mengusung kaidah rock/metal secara keras dan agresif. Bersama kecepatan dan gejolak distorsi yang membunuh. Memadu-kasihkan sound thrash kuno dan senyawa beat hardcore. Coba bayangkan saja Kreator's Mille Petroza dalam sesi audisi bersama Municipal Waste di studio musik murahan yang berdebu.
Mereka mengaku cukup terinspirasi oleh AC/DC, Cryptic Slaughter, Pavement, Motorhead, The Accused, Nuclear Assault, Zeke, Saint Vitus, Circle Jerks, sampai Ratos de Porao. Setelah malang melintang dari berbagai panggung lokal, akhirnya Speedkill berhasil merilis debutnya yang bertajuk Metallium A.D [Derai / Parau] di pertengahan tahun 2007. Proses rekaman dilakukan di Doors studio, Jakarta. Dodi [Komunal] ikut menjadi cameo di satu lagu. Tiga-perempat nama personil Seringai juga terlibat memproduseri album mereka. Dan Metallium AD akan dijadikan bukti bahwa Speedkill memang tidak terlalu muda untuk menggemari musik thrashmetal.
Band yang tergolong muda dan 'pemarah'. Menghentak adalah gambaran singkat live show mereka. Aksi Unbound dkk memang dikenal cukup cemerlang di panggung.
apokalip.com
Sunday, February 8, 2009
SPEEDKILL
Posted by The Creature at 1:22 AM 1 comments
Labels: trash metal
CHILHOOD TRAUMA
Kalau mereka sendiri menyebutnya aliran psycho core. Sebagai gambaran, bayangkan campuran dasar-dasar musik hardcore/metal yang agresif dengan break parts yang sarat elemen jazz, fusion hingga funk. Skill tehnis yang cukup istimewa. Setiap instrumen sangat padu. Hasilnya aransemen yang chaotic dan cenderung math-rock. Memang tidak sederhana, tapi cukup menyegarkan.
Band dengan formasi Yunus [vokal], Topan [gitar], Kadek [gitar], Galih [drum], Firman [bass] ini, terbentuk sejak bulan Maret 2006 di kota Malang. Setiap personil CT mengaku memiliki latar belakang dan selera musik yang berbeda. Sebagian bahkan mengaku lahir dari entitas irama musik alternatif rock dan nu-metal. Suatu saat anak-anak muda ini tertarik pada genre musik yang lebih keras dan bertenaga. Mereka lalu menjual jiwanya kepada agresifitas hardcore dan kemegahan metal.
Pada akhir 2006 mereka merekam singel berjudul Depresi yang mendulang respon hangat meski hanya disebar untuk kalangan sendiri. Lagu ini punya sesi free-jazz yang cukup mencuri perhatian. Tidak berselang lama, CT merilis demo singel yang kedua, Tersesat Dalam Maya. Nomor ini lebih panjang durasinya dan terdengar makin chaotic. Masih diselipi jazz-parts, plus tambahan suara vokal latar perempuan. Itu mungkin yang bikin musik mereka terdengar unik serta punya karakter berbeda dibanding band sejenis.
Kelompok yang sempat membuka tour Burgerkill di Malang ini hadir sebagai opini baru dalam kecenderungan metallic hardcore yang cenderung tipikal. "Kami ingin mengenalkan warna musik yang kami rasa bisa memberikan nuansa baru di scene underground," tulis mereka dalam profilnya.
Awalnya band ini tidak terlalu dikenal di scene lokal. Begitu mereka menyebarkan demonya ke publik, nama CT mulai sering dibicarakan dan rajin mangung di sejumlah gigs cadas.
apokalip.com
Posted by The Creature at 1:08 AM 0 comments
STRAIGHT OUT
Pasukan metal yang digawangi oleh Demise [vokal], Pipinx [gitar], Danny [gitar], Sonny [bass], Beni [drum], Mela [keyboard], Rebecca [vokal latar] ini mempersembahkan
komposisi epik metal yang kelam, cepat dan juga megah. Memuat progresi nada yang agresif, serta fill-in dan melodi yang kritis. Antara sayatan gitar yang tebal mendalam serta teriakan vokal yang menggeram. Terkadang dinetralisir oleh denting pilu suara piano, koor keyboard dan alunan gundah vokal feminim.
Di awal karirnya, band yang terbentuk sejak 1998 ini masih memainkan hardcore beraroma metalik ala Earth Crisis dan Strife. Seiring dengan waktu dan suksesi personil, Straight Out mulai terjerumus ke lembah metal terdalam serta terpengaruh oleh musik Hamartia, Dead Blue Sky, Arch Enemy, The Black Dahlia Murder, Iron Maiden, dan Cradle of Filth.
Pada bulan April 2004 Straight Out merilis debut album bertitel Undying Beauty and the Symphony of Sadness [Blue Sky records]. Album yang bekerjasama dengan Dislexia records [M'sia] dan situs distribusi online Interpunk.com itu terjual hingga 2000 kopi. Rekaman itu pula yang mengantarkan Pipinx dkk ke berbagai pentas musik di Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, dan Surabaya.
Di awal tahun 2005, mereka bikin split-album dengan band hardcore asal Jepang, Endzweck. Disusul kemudian perjalanan mini-tour bersama Cassandra [Malaysian metalcore] di pulau Jawa. Selama karirnya, Straight Out sudah ikut dalam empat proyek kompilasi, dan satu kompilasi video bertajuk Mosh Hard Fest [2006].
Jika dicermati, latar belakang personil Straight Out yang lintas genre dan serba bisa itu memang unik sekali. Drummer Beni sampai sekarang masih memperkuat band new wave ternama, The Upstairs. Penyanyi latar Rebecca Theodora juga sempat mengisi line-up The Upstairs dan Goodnight Electric. Demise dulunya vokalis kelompok deathmetal, Sadistis. Danny adalah bekas personil Perfect Minor, dan Mela beberapa kali jadi additional player untuk band indiepop, The Sastro.
Di akhir tahun 2006, Straight Out mulai kembali masuk studio rekaman di Jakarta. Proses akhir rekaman mereka sempat mengalami kendala akibat bencana banjir yang melanda ibukota. Barulah kemudian di bulan September 2007 mereka berhasil merilis album kedua Forsaken Upon Nemesis [Blue Sky] yang berisi duabelas materi terbaik.
Aksi panggung Straight Out terkenal panas dan cukup menarik perhatian. Pipinx dkk sungguh enerjik dan atraktif di atas stage. Mereka kerap mengayun, memutar, ber-crowd surfing, bahkan membanting instrumennya ke lantai panggung. Kemampuan teknikal ala virtuoso yang disertai seni akrobatik itu bikin performa Straight Out layaknya sirkus metal yang sulit dilupakan.
apokalip.com
Posted by The Creature at 12:55 AM 0 comments
Labels: metal
Tuesday, February 3, 2009
ANORMA
Band ekstreem metal asal kota Apel ini di gawangi oleh Fahri [gitar], Sahery [gitar], Cupred [bass], Sigit [vokal], Eko [drum].
Musik keras yang kental dengan harmonisasi ala swedish-metal adalah ciri khas mereka. Sound gitar yang agak mentah dan kasar, yang sangat mengingatkan pada Entombed atau Dismember. Tempo drumming yang baik dan terkesan megah. Sarat melodi sehingga terdengar nyaman di telinga para pencinta musik cadas. Tipikal sound Gothenburg dengan ramuan khas berbagai substansi metalik.
Grup band Anorma lahir sejak tahun 1998 di kota Malang. Pada panggung pertamanya, mereka masih mengusung jenis musik gothic-metal seperti Cradle of Filth atau Emperor. Dalam perjalanan hingga tahun 2001, Anorma mulai meramu elemen musik metal, rock dan industrial. Singel pertama mereka adalah Bagai Dewa [2001] yang mencampur nuansa metal dengan industrial-rock seperti yang biasa dimainkan Koil atau Rammstein. Sigit dkk juga sempat membuat video-klip independen untuk nomor ini. Hingga tahun 2005, mereka telah berhasil menulis beberapa materi singel, seperti misalnya Mata Air, Restorasi, Tersudut, Pelangi Hitam, atau Dead End Syndrome. Sebagian besar materi lagu itu masih identik dengan slide metal plus industrial mixed.
Barulah pada tahun 2006 Anorma seperti menemukan formula musik yang pas dengan menciptakan track hits seperti Burning Lips dan Killer On the Dance Floor. Sejak itu Sigit dkk mulai mantap dengan pilihan musiknya dan makin giat manggung di beberapa gigs lokal.
Pada pertengahan tahun 2007 mereka sempat kehilangan drummernya, dan musti bermain dengan bantuan drum-programming di sejumlah pentas. Untung kondisi itu tidak berlangsung lama. Mereka lalu dibantu oleh seorang 'mesin drum bernyawa' yang cukup kesohor, yaitu Eko dari kelompok Antiphaty, Extreme Decay dan Keramat. Single-single mereaka seperti The Flame of Blame, Let's the Killing Begins, hingga Red Storms Rampage menjadi senjata andalan mereka untuk merobek genderang telinga anda.
apokalip.com
Posted by The Creature at 12:10 AM 0 comments
Labels: death metal
SERIGALA JAHANAM
Sergala jahanam meghadirkan komposisi musik metal yang lain dari biasanya. Di luar zona kenyamanan metal pada umumnya. Anggap saja sebuah metal yang malas, karena temponya yang pelan dan berat dalam atmosfer gelap. Boleh juga disebut dengan nama sludge metal atau drone metal. Kebanyakan justru menyebut musik seperti ini pasti bagian dari klan post-metal.
Formasi dari Serigala jahanam adalah Dede [vocal & everything], GI Joe [live guitar], Lord Herm's [live bass & rock juicer], Is Suck [live bass], Dip-O-Rollins [live drum]
Serigala Jahanam adalah proyek metal alter-ego dari Dede yang dibentuk di pinggiran kota Bandung pada akhir tahun 2005. Awalnya band ini merupakan trio grindcore/fast-hardcore/heavy-punk yang sempat bikin rehearsal demo-tape di tahun 2005. Hingga akhirnya Dede dkk mulai agak jenuh dan ingin mencoba bereksperimen dengan sesuatu yang baru. Lahirlah kemudian konsep musikal baru dari Serigala Jahanam.
Mereka memainkan musik metal yang diolah dengan bermacam elemen nada avant garde, kontemporer, etnik-tribal, post-rock, ambient, drone, hingga noise-art. Sejak tahun 2006 mereka merekam materi musiknya secara independen di garasi kamar. Akhirnya di awal tahun 2008 Serigala Jahanam berhasil merilis album versi digital bertitel Ketika Pria Memakan Wanita, Ketika Wanita Memakan Pria di bawah netlabel terkemuka asal Jogja, Yes No Wave Music. Rekaman ini mengantarkan sejumlah tembang unik, termasuk singel Astral Altar. Dalam versi CD yang mereka rilis sendiri, album itu memiliki dua bonus track, Lembah Biru serta Dalam Dan Beku.
apokalip.com
Posted by The Creature at 12:05 AM 0 comments
Labels: post metal
Monday, February 2, 2009
MOSES BANDWIDTH
Pembentukan Moses Bandwidth bermula ditahun 2003, ketika itu LaVey yang sedang melanjutkan studi kuliahnya di kota Bandung, tertarik terhadap berbagai jenis musik Progressif yang bernuansa metal. Namun pada akhirnya kakaknya memperkenalkan dia kepada sebuah genre yang bernama Gothic Metal, Sejak saat itulah kemudian LaVey seakan jatuh cinta pada jenis musik ini, dan mencoba untuk mendapatkan berbagai Informasi dan referensi mengenai Gothic Metal
Active ImagePada akhir tahun 2004, LaVey mencari orang yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan dia, untuk membentuk sebuah band Progressif, namun ia menyadari sepenuhnya bahwa sangatlah sulit untuk mencari orang disekitar yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap musik Metal. Setelah lama mencari tanpa hasil, dia kemudian berinisiatif untuk membuat berbagai materi lagu yang seluruh pengerjaan musiknya dilakukan oleh sendiri dan akibatnya, masalah baru pun timbul ketika Ia harus mendapatkan seseorang untuk mengisi vocal.
Tak lama kemudian ia menghubungi female vocal bernama Riska Elfira serta Chris Bobby (Drummer) yang merupakan teman sekelasnya dibangku kuliah sekaligus merupakan anggota Paduan Suara Mahasiswa (Pasuma) UNISBA mempunyai karakter vocal yang cocok dengan "Moses Bandwidth". Sekitar bulan Maret 2005, "Moses Bandwidth" telah merampungkan sebuah single pertamanya berjudul "Selangkah Menuju Surga" yang proses recordingnya dilakukan secara profesional di MMS Studio, Indramayu.
Akhir 2005 Moses Bandwidth mengontak Steven Jozeph untuk bergabung sebagai Bass player dan segera merilis album pertama “Behind The Darkness” yang diproduseri oleh Budi Santet dari Master Of Disharmony Records. Tour promo album pertama diawali pada kota Purwokerto, Dimmy yang merupakan Gitaris Elmeod langsung mengisi posisi aditional gitar
Pada pertengahan tahun 2006 Band Moses Bandwidth kembali masuk studio untuk merekam materi album kedua yang bertitle “Renaisaance” setelah sekitar lima bulan proses recording, Renaisaance dirilis oleh Inviolable Music yang diproduseri oleh Bob Wendo, Single hits Falling Down segera dipublikasikan ke berbagai media, promo tour album kedua mencakup berbagai kota jawa tengah seperti Semarang, Cilacap, dan sekitarnya.
Ditahun 2007 line up ini menyelesaikan pre production untuk album ke 3 yang bertitle Arabian Dreams With The Final Requiem yang dirilis oleh RA Production, serta menyiapkan tour promo sepanjang tahun 2007 untuk mendukung penjualan album
gemuruh.com
Posted by The Creature at 11:56 PM 0 comments
Labels: gothic metal
TREMOR
TREMOR adalah sebuah band bergenre thrash metal yang sebelumnya bernama Black Thirteen. Band ini dibentuk oleh iik (Lilik Wardiandi) yang merupakan eks.vokalis sekaligus gitaris dari band thrash metal papan atas Indonesia yaitu BETRAYER. Keluarnya iik dari Betrayer tersebut mendorong niatnya untuk tetap eksis mengibarkan bendera metal di Tanah air dengan band barunya TREMOR.
Band ini dibentuk pada awal 2007, dengan nama Black Thirteen. Pada saat itu iik mengajak beberapa orang kawan untuk memperkuat Black Thirteen yaitu Reza “Castigation” (Guitar), Rendhy “Deadsilence” (Bass), dan Johan “Castigation” (Drums) sedangkan posisi vokal dan rythym gitar tetap dipegang oleh iik. Black Thirteen muncul untuk pertama kalinya didepan publik pada acara BLOOD BROTHERS pada bulan oktober 2007 di sebuah cafe/resto di daerah Bulungan, Jakarta Selatan.
Pada pertengahan Juli 2007, Black Thirteen resmi berubah nama menjadi TREMOR. Konsep musik TREMOR banyak dipengaruhi oleh band-band metal dunia seperti Kreator, Slayer, Necrodeath, Demolition Hammer, Megadeth, Metallica, Motorhead, dll.
dapurletter.com
Posted by The Creature at 11:47 PM 0 comments
Labels: trash metal
DIVINE
Divine dibentuk pada Januari Tahun 2001 oleh Ucokkk di Jakarta Nama Divine diambil dari salah satu judul lagunya Korn Formasi awal Divine adalah Ucokkk, Bimi, Ino, Indra Pada pertengahan Tahun 2004,Divine ikut kompilasi Strip Hitam(Apresiasi Untuk Perjuangan HAM Indonesia) Divine menyumbangkan 1 lagu “Jangan Tindas, Jangan Bungkam dengan vokalisnya waktu itu Jimmy. Setelah kompilasi Strip Hitam rilis, Jimmy mengundurkan diri Kemudian Divine ketemu vokalis baru namanya Indra,dan dibulan Oktober Tahun 2005, Divine ikut kompilasi Revolution Of Sounds(ZR/SONY BMG) Divine menyumbangkan lagu ‘Humanorphia’. Dengan formasi Ucokkk, Bimi, Ino, Indra, Divine merilis ‘Relevasi’ (EP) mini album (5 lagu) dan hanya CD (enhanced) yang hanya dijual didistro2 di Jakarta dan Toko Buku Aksara.
Pada bulan April Tahun 2007 Divine dengan formasi baru Ucokkk: gitar, Indra: vokal, Ino: drum, Ben: bas mulai mengumpulkan materi lagu untuk bahan album pertama Divine.Dengan merubah total konsep musik Divine dari groove metal menjadi Thrash Metal. Di awal Juli Tahun 2007, Divine mulai merekam lagu2nya sampai pada bulan Mei Tahun 2008.
Melalui label Kejam Recods pada bulan Agustus Tahun 2008, Divine merilis album pertamanya yang berjudul ‘Anger Thy Giveth’ yang berisikan 12 lagu dengan warna musik Thrash Metal…!!!
Discography:
2004 Kompilasi Strip Hitam
2005 Kompilasi Revolution Of Sounds 2006 Relevasi (Ep)
2008 Anger Thy Giveth
dapurletter.com
Posted by The Creature at 11:39 PM 0 comments
Labels: trash metal
Sunday, February 1, 2009
GONG 2000
Kelahiran Gong 2000 sendiri nggak terlepas dari peran istri Ian Antono, Titiek Saelan yang mendorong suaminya membentuk semacam komunitas musisi yang dinamakan Bengkel Musik Gong. Komunitas ini dimaksudkan untuk membenahi kondisi musik di Indonesia, khususnya rock, dan sekaligus mencari solusi bagi musisi muda berbakat di jalur rock. Namun, yang bergabung dalam bengkel musiknya bukan hanya para dari jalur rock, melainkan juga para musiskus jazz, seperti Mates (bas), Indra Lesmana (kibor), Gilang Ramadhan (drums), bahkan tercatat pula Yuke Semeru, basis asal Bandung. Gong 2000 juga nggak hanya berkolaburasi dengan grup tapi juga para musisi dan penyanyi solo macam Nicky Astria, Ikang Fawzi, Iwan Fals, Gito Rollies dan Hari Moekti .Pilihan vokalis jatuh pada Ahmad Albar karena dia dianggap vokalis terbaik dan paling tepat untuk Gong 2000 pada masa itu.
Formasi Inti dari Gong 2000 terdiri dari Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Hary Anggoman (keyboard), dan Yaya Muktio (drum). Bisa dikatakan bahwa Gong 2000 adalah miniatur dari God Bless karena sebagian besar personilnya adalah juga personil God Bless.
Gong 2000 membawakan musik yang bernuansa ketimuran. Tembang Bara Timur bisa jadi contoh, karena dalam lagu ini, Gong 2000 menonjolkan nada pentatonik daerah Bali. Gong 2000 memang tidak bisa lepas dari God Bless. Dalam album pertama Gong 2000 masih terselip lagu God Bless, Anak Adam dan Sodom Gomorah yang termuat dalam album Cermin. Bedanya, dalam album Gong 2000 temponya lebih lambat dari versi aslinya.
Pada tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan Gong 2000 menggelar konser perdananya, yang memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Konser ini menjadi salah satu konser rock terbesar di Indonesia pada jamannya.
Setelah 9 tahun berkiprah di bilantika musik rock Indonesia, Gong 2000 memutuskan untuk bubar. Gong 2000 memang sudah hidup segan mati tak mau. Terakhir mereka manggung pada acara malam tahun baru 2000 di Bali bersama Slank. Setelah itu namanya bagi hilang ditelan bumi. Menurut Ian Antono, pentolan Gong 2000, alasan pembubaran Gong 2000 karena krisis yang melanda tanah air mengakibatkan sulitnya mengadakan pagelaran rock yang memadai. Baginya pertunjukan rock tanpa tata suara yang memadai bukanlah rock. Ian pun juga mengaku kalau mereka terjebak ke dalam industri rekaman. Padahal dulu mereka sepakat membuat Gong 2000 hanya sebuah wadah bengkel musik.
Konser pamungkas Gong 2000 diadakan pada akhir tahun 2000, 31 Desember di pantai Bende, Ancol, Jakarta Utara, menampilkan bintang tamu Amy Search, Ikang Fawzi, /rif, EdanE, dan beberapa musisi rock ternama lainnya. Dihadapan 5000 penonton dan dihiasi tata lampu 800 ribu watt serta tata suara 160 ribu watt, Gong 2000 membubarkan diri.
Diskografi:
* Bara Timur - 1991
* Gong Live - 1992
* Laskar - 1993
* Prahara - 1998
Posted by The Creature at 1:58 AM 0 comments
Labels: classic rock, rock
PERPETUAL DISHARMONY BAND
PEDIH (Perpetual Disharmony), Berawal dari keinginan membentuk grup dengan warna dan corak musik extrim metal, pada tahun 2000 di kota Jakarta terbentuk sebuah band yang terdiri dari : Andi NR ( Drum ), Nofree ( Bass ), Rinto ( Gitar ) dan Firman ( Vocal ). Mereka sepakat menamakan band ini “ Pedih “. Nama ini dipilih atas dasar konsep musik Death Metal yang dianut dan disesuaikan dengan lirik lagu yang bernuansa : Kepedihan, siksaan, dan godaan setan terhadap manusia yang menyesatkan. Dalam setiap panggungnya, mereka selalu mengusung tembang-tembang ciptaan sendiri seperti :Siksa, ,Jiwa Rapuh, Sang Penindas, Gangguan Syaraf, Penggoda Tersembunyi, Protes Sosial, ,Sisi Kehidupan, Kiamat Datang,Neraka.Juga cover song dari Hypocrisy, Obituary, Gorefest dan Carcass.
Sebagai inspirasi dan influence, pedih berpanutan kepada band-band mancanegara : Slayer, Solstice, Kreator, Sepultura, Napalm Death, Deicide, Suffocation, Cannibal Corpse, Dying Fetus. “ Konflik “ suatu kata yang berkonotasi negatif, sering hinggap dalam segala aspek kehidupan, demikian juga halnya dalam perjalanan sebuah band. Karena adanya ketidak cocokan, Rinto hengkang dan memilih lapangan pekerjaan selain musik yang diyakininya lebih menjanjikan. Untuk mengatasi ini, Andi NR mengaet Andy buat mengisi kekosongan disektor gitar. Sedangkan Firman memanggil Ulla sebagai pasangannya diseksi vocal. Maka dengan formasi: Andi NR (Drum), Andy (Gitar), Nofri (Bass), Firman (Growl), Ulla (Scream), Pedih mengabadikan lagu-lagu karya sendiri yang direkam di studio TRIPLE F – Jakarta Timur yang bermaterikan 9 lagu dalam bentuk demo tape bertitel : Pedih. Kebingungan juga menerpa band ini, setelah Firman dengan tanpa alasan yang jelas jarang ikut latihan dan berkumpul. Untunglah kevakuman segera berakhir dengan masuknya Adrin ( ex Godzilla/ Abhorred Despiser/ Ordoth/ Aaarghh/ Homicide ) mengisi kekosongan sebagai additional growler.
Setelah dua panggung dijajaki, akhirnya posisi Adrin bergeser menjadi vocalis tetap di Pedih. Dikarenakan Ulla di seksi screamer semakin menurun kondisi kesehatannya dan mengundurkan diri untuk lebih berkonsentrasi dalam pemulihan fisiknya. Untuk selanjutnya frontman ditubuh band “ Pedih “ dipegang oleh Adrin sebagai growler / screamer dan beberapa koreksi atau pembenahan di berbagai sektor dilakukan seperti manajemen, koresponden hingga ditemukannya kalimat “ Perpetual Disharmony ‘ ( Kekacauan yang abadi ) sebagai kepanjangan dari “ Pedih “. Dengan line up terakhir yang paling gress : Adrin (vocal), Andi NR (drum), Andi (gitar), Wahyu (bass)band Death Thrash Metal ini yakin bisa maju menerobos kompetisi ketat beringasnya music cadas yang makin panas. Tentunya dengan selalu memegang teguh filosofi “ Komunikasi adalah kunci “. Tahun 2004 Pedih telah menyelesaikan recording dan mengeluarkan album yang dirilis oleh Metal Head Production (Bandung) format cassette dengan title Perpetual Disharmony.
Diskografi:
Album:
- Promo tape demo (2000)
- Perpetual Disharmony (2005)
Kompilasi :
1.Underlist 3, (Metal Head Productions)Bandung – Jabar
2.Stroke Metal, (2Mie Productions) Bekasi
3.Metaloblast 2, (Morbid Noise Records) Jakarta
4.Dimensi Kematian 3, (Edelweiss Productions) Jakarta
5.Brutal Disaster, (No Label Records) Surabaya – Jatim
6.Epidemic Of Brutality, (Psychosm Production) Makassar - Sulsel
Posted by The Creature at 1:45 AM 0 comments
Labels: death metal, trash metal
SWEET AS REVENGE
Sweet as Revenge secara resmi berdiri di Jakarta pada awal November 2003. Dimulai dari pertemuan Max, Qzoot (gitar) dan Febri (bass) di sebuah distro di Jakarta. Berawal dari obrolan mengenai interest yang sama pada genre post-hardcore, kemudian berlanjut dengan keinginan untuk membuat sebuah band yang memainkan musik post-hardcore itu sendiri. Waktu berjalan, dan berdirilah Sweet as Revenge. Nama yang unik, karena semua personil awal di band ini pernah merasakan pengalaman pahit dengan band-band mereka yang terdahulu. Dan menjadikan Sweet as Revenge sebagai ajang pembuktian. Bahwa mereka akan bisa menjadi lebih baik.
Berawal dari hanya berlatih di studio, kemudian mereka memutuskan untuk merekam demo mereka yang pertama. Lagu pertama mereka berjudul “Broken Lines and Empty Smile”. Bermodalkan satu lagu sendiri serta beberapa lagu cover, Sweet as Revenge mulai merambah panggung-panggung di berbagai acara komunitas di Jakarta. Tampil dengan hanya ditonton segelintir orang sebagai band pembuka, atau tampil paling akhir sebagai band penutup telah mereka rasakan. Hal itu tidak membuat mereka patah semangat, tapi dianggap sebagai pengalaman yang akan memperkuat mereka sebagai sebuah band. Lagu “Broken Lines and Empty Smile” akhirnya menarik minat dE Records. Lagu tersebut direkam ulang untuk disertakan dalam kompilasi “Anthems of Tomorrow (dE Records, 2004). Sebuah album kompilasi yang berisi band-band bergenre post-hardcore dan sejenisnya. Lagu “Broken Lines and Empty Smile” juga sempat merajai chart MTV Cutting Edge selama beberapa minggu. Sebuah prestasi yang membanggakan untuk sebuah band yang masih berumur sangat muda. Hal ini juga yang mengangkat nama mereka ke permukaan dan mulai dikenal oleh publik.
Seiring dengan berjalannya waktu, serta perbedaan visi, misi dan kepentingan dari masing-masing personil, mengakibatkan beberapa kali pergantian personil serta perubahan musikalitas Sweet as Revenge secara keseluruhan. Setelah melewati proses rekaman yang panjang, hasil karya mereka dapat didengar pada sebuah mini album berjudul “Birth of Expectations (Self Released, 2008)” yang dirilis pada 5 Januari 2008. Sebuah mini album berisi 6 lagu yang merefleksikan pahit dan manisnya kehidupan mereka. Baik sebagai band ataupun sebagai individu masing-masing personil. Rilisnya mini album “Birth of Expectations” mendapat respon yang cukup baik. Acara Release Party mini album itu sendiri dihadiri oleh sekitar 700 orang penonton. Jumlah yang cukup fantastis. Singel mereka yang berjudul “Potret Kehampaan” juga sering terdengar di radio.
Selepas rilisnya mini album “Birth of Expectations”, Sweet as Revenge semakin aktif bergerilya dari panggung ke panggung dan mulai merambah media. Mulai dari panggung acara komunitas, pensi SMA, acara kampus, live performance, promo dan interview di radio, semua dilibas habis. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menambah jam terbang saja, tetapi juga sebagai usaha untuk menjangkau pendengar baru, mereka yang sama sekali tidak mengenal Sweet as Revenge. Terbukti cara ini cukup ampuh, banyak yang akhirnya jatuh hati kepada band ini setelah mereka mendengar dan menyaksikan langsung penampilan Sweet as Revenge. Sebagai salah satu band generasi awal dari booming genre post-hardcore di tanah air, Sweet as Revenge berusaha untuk terus konsisten dan tidak terbawa arus trend musik yang sangat cepat berganti. Sampai saat ini, formasi terakhir Sweet as Revenge adalah: Dinand (vokal), Qzoot (gitar), Mamie (gitar), Febri (bass) dan Nanda (drum). Perjalanan dari panggung ke panggung, konflik demi konflik serta pengalaman hidup dari masing-masing personil telah memperkaya pengalaman Sweet as Revenge sebagai sebuah band. Hal ini membuat mereka berusaha untuk lebih solid dan konsisten dalam berkarya. Sweet as Revenge akan terus mempertahankan eksistensinya serta melahirkan karya-karya yang dapat menghibur penggemar musik dimanapun mereka berada.
Diskografi:
1. Singel “Broken Lines and Empty Smile”
2. Kompilasi “Anthems of Tomorrow” - dE records (2004)
3. Birth of Expectations EP – Self Released (2008)
dapurletter.com
Posted by The Creature at 1:41 AM 0 comments
Labels: hardcore, post hardcore
NIKE ARDILA
Nike Ardilla lahir di Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karir dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karir musiknya di dunia hiburan pun dimulai.
Tahun 1987, oleh Ningsihrat ia diboyong ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di situ ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie, yang kemudian jadi manajernya. Dua Deni itu memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha.
Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta kopi Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller. Album rekaman terakhir Nike Ardilla sebelum wafat yang bertajuk Sandiwara Cinta terjual sampai menembus angka tiga juta kopi dan lima juta copy seasean. Karir Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus seiring dengan dirilisnya album pertama. Nike bermain film Kasmaran bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1987 dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80an dan awal 90an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron.
Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakan tunggal. Mobil Honda Genio berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan E. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang diantaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum orange jus. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, ditengah perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata dan Nikepun tewas seketika.
Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir "In Dead She Soared" atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu, hampir semua album rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah berkiprah puluhan tahun di dunianya.
Di Sulawesi Barat terdapat pula rumah makan dengan nama Rumah Makan Nike Ardila yang berlokasi di Wonomulyo, Polewali Mandar. Setiap harinya di rumah makan ini diputarkan lagu-lagu Nike.
Trivia
* Tinggi badan Nike Ardilla adalah 1.68 meter dan berat 47 kilogram.
* Hobi Nike Ardilla adalah musik, berenang, dan badminton.
* Makanan kesukaannya adalah hamburger, mie bakso, jengkol goreng.
* Minuman kesukaannya adalah Coca-Cola, Yogurt.
* Nike mempunya beberapa nama kecil antara lain Nike, Neneng, Keke, dan Amoy.
* Mobil Honda Genio yang dipakai Nike saat kecelakaan berhasil dilelang seharga Rp 100 juta oleh seorang gadis bernama Lia Nathalia yang kini juga menjadi penyanyi.
* Pada acara 40 hari meninggalnya Nike Ardilla diadakan doa bersama di gedung Balai Sartika Bandung pada tanggal 26 April 1995. Acara yang merupakan bagian dari peringatan empat puluh hari meninggalnya Nike Ardilla dihadiri sekitar 200-an tamu undangan, termasuk puluhan artis ibu kota yang khusus datang dengan dua bus besar serta rekan-rekan dari PAPRI dan HAPMI Jawa Barat. Dalam peringatan ini hadir pula keluarga Nike.
* Pada 40 hari itu juga, makam Nike dikunjungi oleh lebih dari lima ribu penggemar.
* Bangunan makam Nike boleh dibilang amat megah. Tak berbeda dengan makam toko-tokoh nasional yang amat penting, makam Nike juga dilindungi bangunan cukup berundak-undak yang terbuat dari beton yang atapnya disangga empat pilar kokoh. Makamnya sendiri seluruhnya dilapis oleh kayu yang khusus di datangkan dari Kalimantan Timur. Makamnya juga di pagari tembok yang penuh tulisan kata-kata kenangan untuk Nike Ardilla, termasuk puisi dan doa-doa dari penggemar.
* Sepanjang karirnya, Nike telah menjual album yang kesemua albumnya mendapatkan multiplatinum, rata-rata terjual diatas satu atau dua juta kopi, kecuali album pertama yang 'hanya' terjual 500 ribu kopi. Bahkan setelah kematiannya terus bermunculan album-album berisi kumpulan lagu Nike Ardilla yang semuanya diperkirakan berjumlah 40 buah album.
* Nike Ardilla menjadi satu-satunya artis Indonesia yang kematiannya selalu diperingati oleh para fansnya. Diluar hal semacam ini terjadi pada Jhon Lennon, Marlyn Monroe, atau Bruce Lee.
* Nike Ardilla menjadi satu-satunya artis dengan penjualan album terbanyak sepanjang masa di Indonesia, data terakhir sudah terjual lebih dari 25 juta kopi album Nike yang terjual, termasuk penjualan di Malaysia dan negara-negara lainnya.
* Nama panggung Nike Ardilla sebelumnya adalah Nike Astrina yang diambil dari nama seniornya, Nicky Astria, Ini karena corak musik keduanya sama dan Nicky Astria juga adalah besutan Deddy Dores
* Video klip sandiwara cinta versi kedua atau lebih dikenal oleh para fansnya sebagai "versi Monroe" adalah video klip terakhir Nike semasa hidup dan disutradarai oleh Rizal Mantovani. Menampilkan Nike yang sekilas terlihat seperti idolanya, Marylin Monroe. Syutingnya dimulai 10 hari sebelum Nike tewas. Video ini sebetulnya belum selesai digarap, namun karena Nike kemudian tewas, Rizal mengubahnya menjadi seperti sebuah video dokumenter Nike sepanjang karirnya. Setelah kematiannya, video klip lagu Nike Ardilla biasanya menampilkan model yang mempunyai mirip dengan dirinya.
* Penghargaan dari PT.POS INDONESIA dengan diterbitkannya kartu pos dan sampul surat peringatan setahun wafatnya Nike Ardilla pada pameran filateli remaja sedunia tahun 1996
* Diterbitkannya prangko Nike Ardilla oleh dua negara bagian Rusia yakni Abkasia dan Tauva tahun 1996 (prangko artis dunia diantaranya Michael Jackson, Madonna, Marilyn Monroe, Elvis Presley).
Prestasi
* Juara Harapan I Lagu Pilihanku TVRI - 1985,
* Juara 1 Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung - 1985,
* Juara 3 Golongan Teruna Festival Penyanyi Indonesia,
* Populer Bandung 1986,
* Juara 1 Festival Musik 3 Warna se Jawa Barat - 1987,
* Pemenang BASF AWARD "Bintang Kehidupan" 1990,
* Pemenang BASF AWARD "Nyalakan Api" - 1991,
* Pemenang Asia Song Festival Shanghai China 1991,
* Pemenang BASF AWARD "Biarkan Aku Mengalah" - 1993,
* Pemenang Kaset Emas HDX "Biarkan Cintamu Berlalu" - 1994,
* Promotour Video Music Indonesia Yogyakarta 6 - 9 Oktober 1994,
* Video Klip Favorit VMI Bulanan Lagu Biarkan Cintamu Berlalu,
* Bintang Favorit Dunia Bintang tahun 1994-1995,
* Bintang Favotit Dunia Bintang versi wartawan tahun 1994-1995,
* Peraih Anugerah Emas Malaysia 1995 untuk album Duri Terlindung,
* Video Klip Favorit Tahunan (1994-1995) album Biarkan Cintamu Berlalu,
* Video Klip Terbaik Bulanan album Sandiwara Cinta April 1995,
* ANUGERAH HDX 1996 untuk album Suara Hatiku,
* Musik Mingguan Award 1996 kategori kaset terlaris untuk album Suara Hatiku,
* BASF Award 1996 untuk album Mama Aku Ingin Pulang kategori triple platinum,
* Penghargaan TVRI atas karya Nike Ardilla di belantika musik Indonesia,
* Video Klip Favorit VMI 1997 untuk lagu Panggung Sandiwara,
* Pemenang Kaset Emas HDX untuk Sandiwara Cinta - 1996.
Prestasi bidang model
* Sampul Majalah Sahabat Pena - 1986
* Juara 3 LA Clark Jeans Contest - 1989
* Juara Favorit GADIS Sampul 1990
* Sampul Majalah Populer 1990
* Sampul Majalah Djoko Lodang - 1991
* Sampul Majalah Mangle - 1991
* Sampul Majalah Kartini 1995
* Sampul Majalah URTV Malaysia - 1995
Diskografi
Album solo
* Album Seberkas Sinar 1990
* Album Bintang Kehidupan - 1990
* Album Nyalakan Api - 1991
* Album Matahariku/Izinkanlah - 1991
* Album Biarkan Aku Mengalah 1993
* Album Duri Terlindung 1994
* Album Biarkan Cintamu Berlalu 1994
* Album Sandiwara Cinta - 1995
* Album Mama Aku Ingin Pulang - 1995
* Album Suara Hatiku - 1996
Singles released
* Star Of Life (bintang kehidupan english version) 1992
* Tinggalah kusendiri 1993
* Deru Debu (radio released)
* Cinta Kita 1995
* untuk Apa Lagi 1995
* Biarkanlah 1996
* Cinta Diantara Kita 1997
* Panggung Sandiwara 1997
* Ingin Kulupakan 1998
* Belengu Cinta 2000
Album kompilasi
* Bandung Rock Power 1988
* Gadis Foto Model 1989
* Album Ost Pocong - 1996
* BEST OF THE BEST VOL.1 -1999
* BEST OF THE BEST VOL.2 -2000
* BEST BEAT -2002
Singles soundtrack
* Ost Nuansa Gadis Suci 1992
* Ost Nakalnya Anak Muda 1992
* Ost Aksara Bisu 1992
* Ost Lupus 1992
* Ost Deru Debu 1994
Filmografi
* Kasmaran-1987
* Kabayan Saba Kota-1988
* Gadis Foto Model-1989
* Ricky Nakalnya Anak Muda-1990
* Lupus 4 - 1990
* Kabayan & Anak Jin-1991
* Cinta Anak Muda-1991
* Olga & Sepatu Roda-1992
* Kabayan Saba Metropolitan-1992
* Tiga Kamar Perawan-1992
* Kembali Lagi-1994
* Pocong-1996
Sinetron
* Perkawinan Pilihan - 1990
* Gara-Gara - 1990
* Pelangi Di Hatiku - 1991
* Bunga Kampus 1992
* Sukreni Gadis Bali 1993
* Trauma Marissa 1994
* Ceplas-Ceplos 1994
* Saputangan dari Bandung Selatan 1994
* None - 1994
* Warisan I & II 1995
* Jalur Putih - 1995
* Mentari Di Balik Awan - 1996
* Mutiara Cinta - 1996
wikipedia
Posted by The Creature at 1:19 AM 0 comments
Labels: lady rocker, rock