ROCK ADALAH SEMANGAT!! ROCK ADALAH PEMBERONTAKAN!! ROCK BUKAN HANYA SEKEDAR BEAT RHYTEM ATAU MELODI. TETAPI LEBIH DARI ITU, ROCK ADALAH JALAN HIDUP!!!

Sunday, December 28, 2008

GALAGASI


GALAGASI Band, Tak Mau Didikte Soal Musikalitasnya. BENARKAH kini era musik kembali ke masa-masa tahun 70-80an? Benarkah pengaruh musik tahun-tahun itu menjadi pengaruh kental band-band kekinian? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab memang. Melihat kecenderungannya, tidak bisa "hantam-kromo" saja mengeneralisir semua musisi berniat kembali ke era itu. Karena toh kalau bicara pronsetasi, masih lebih banyak band-band yang terinspirasi trend-trend kekinian. Lalu?

Salah satu yang "kecipratan" pengaruh lawas itu adalah band bernama GALAGASI. Terhitung band baru, GALAGASI yang digawangi Stevanus Antono [drum], Rocky Antono [bass], Ari Wicaksono [gitar], Lea Rosita Risella [kibord] dan Mario Ferhat Bach [vokal], ternyata berani memilih musik yang sedikit berbeda, pop-rock [lebih dengan aksentuasi rock dominan]. Malah di beberapa komposisi, GALAGASI berani memainkan komposisi yang kental dengan warna progresif rock. Rock progresif atau progressive rock dan sering disingkat prog adalah jenis musik yang mulai berkembang pada akhir dekade 60-an dan mencapai masa jayanya di tahun 70-an, menggabungkan elemen-elemen dari rock, jazz dan musik klasik. Kadang pengaruh dari blues dan musik tradisional juga terasa.

Selidik punya selidik, kecintaan terhadap musik yang dianggap sudah dan berat itu, dipengaruhi oleh Ian Antono, gitaris God Bless yang ayah kandung Evan dan Rocky. Tapi Evan dan Rocky menolak, jika dikatakan musik mereka "mentah-mentah" adalah adaptasi dari pengaruh ayahnya. "Kalau pun tidak ada nama Ian Antono sebagai music director/di album kami ini, musik yang kami mainkan rasanya akan tetap seperti sekarang ini," kilah Evan dan Rocky ketika diwawancara TEMBANG.com di EMI Jakarta, Selasa [25/7/2006] lalu.

Pada tahun 2006, GALAGASI merilis album yang diberi titel "TENTANG MANUSIA". Sebelumnya, tahun 2004 silam, mereka sempat dilibatkan dalam proyek Tribute to Ian Antono lewat lagu "Yang Hilang". Ada perbedaan karakter mendasar, dalam lagu awal dengan album sekarang. "Mungkin karena dalam album tribute, kita harus berpatokan pada benang merah lagu-lagu lain yang dinyanyikan band-band lain juga, jadi tidak bisa lepas seenaknya," celetuk Rocky.

Menyimak album perdana yang menyodorkan single "Tentang Manusia, kita seperti dibawa pada ritme-ritme rock ala God Bless. Album "TENTANG MANUSIA" sendiri banyak bertutur tentang persoalan cinta dan soal. Penulis mencermati track Gelap Dunia yang punya lirik cukup tajam. "Lagu ini tercipta ketika bom sering meledak di Jakarta. Supaya tidak terkesan verbal, GALAGASI mengemasnya dengan kata-kata berablut cinta. "Tapi ini cinta yang lebih humanis," kata Ferhat, sang vokalis.

www.tembang.com

0 comments: