ESNANAS: Musik Dengan Rasa Menyegarkan! Pada awal 2000-an di Jogja, nama band yang satu ini sudah tidak asing lagi. Setiap menyebut ESNANAS, penggila musik di kota budaya itu akan langung menunjuk ke sebuah band yang berisi empat orang anak muda dengan vokalis cewek. Tapi di level nasional, nama ESNANAS memang belum nyaring. Nama ESNANAS justru sering disebut 'gara-gara' Sheila on 7. Ketika main di Soundrenaline 2002, Anton, drummer S07 "menghilang" dan digantikan (sementara) oleh Kiki Marino, dramer ESNANAS. Orang kemudian sering menyebut Kiki ESNANAS. Dari situlah, nama band pengusung punk melodic ini mulai dikenal.
Meski dibentuk di Jogja, beberapa personil awalnya justru dari University of California, Amerika Serikat. Mereka terbentuk tahun 1995. Formasi awalnya adalah Dave Marino (gitar), Paul Martin (vokal), John Leys (vokal), Leo Napitupulu (gitar kelahiran 3 Agustus 1979), Kiki Marino (drums kelahiran 14 April, 1977), dan Anto (bass). Seperti band-band lainnya, mereka memainkan musik dari musisi yang mempengaruhi musiknya seperti Rancid, Red Hot Chili Pepper, Shelter, Sublime, Helmet, sampai Alanis Morissette. Sebenarnya mereka ngeband diseng-iseng mengisi waktu lowong cuti kuliah mereka.
ESNANAS juga sesekali manggung menggunakan vokalis cewek. Freelance vokalis, katanya. Namanya Vanessa Golding. Tak heran, kalau ESNANAS juga piawai melantunkan tembang-tembang Alanis misalnya.
Soal nama ESNANAS ini juga punya latarbelakang yang lucu. "Tidak ada arti spesial sih," jelas mereka. Tadinya karena ketika mencipta lagu, vokalisnya sering melantunkan suara seperti 'easy na..na..na' sampai akhirnya mereka sepakat 'mengindonesiakan' menjadi ESNANAS. "Yah anggap saja seperti es nanas, menyegarkan. Lagian kan gampang diingat," imbuh mereka serempak.
Meski sudah cukup dikenal di Jogja, mereka belum memutuskan untuk terjun serius di dunia musik. Mereka nge-band cuma untuk bersenang-senang dan bisa gila-gilaan di panggung. Tapi kemudian mereka berpikiran lain ketika punya penggemar yang tidak sedikit dan mulai dibayar untuk pementasannya.
Sayang, masa cuti berakhir. Yang sekolah di Amerika harus kembali. Alhasil, hampir enam bulan lebih ESNANAS benar-benar menghilang dari dunia musik. Nyaris dianggap bubar. Leo dan Kiki, dua personil yang tinggal di Jogja rupanya sudah kadung cinta bermusik. Mereka mengaudisi beberapa anggota baru dan siap ke panggung lagi. Formasi baru yang masuk adalah Rachel Vla (vokalis kelahiran 8 September, 1981), Yuyud Gabeller (gitaris 31 Desember, 1979), dan Doni J.R. (bas).
ESNANAS sempat juga masuk ke album Indie Ten 2 lepasan Sony Music Indonesia. Sayang, meski lagunya Kunang-Kunang klipnya bolak-balik di televisi, tapi nasib baik belum berpihak.
Usai album indie itu, Doni cabut (akhirnya jadi vokalis Seventeen, band Jogja juga). Masing-masing personil juga sibuk dengan proyek sendiri-sendiri, meski ESNANAS tetap berlatih. Mereka dibantu additional basis (kelak jadi personil tetap), Bryan Azhar.
Pada bulan Februari 2003 kontrak mereka dengan Sony musik resmi sudah selesai, dan mereka telah siap untuk merilis album mereka secara independen jika tidak ada label yang berminat untuk memproduksinya. Saat itu Brian Azhar (basis kelahiran 18 February 1977) telah resmi ikut dalam formasi band.
Desember 2003, mereka merilis album self titled dibawah bendera BMG Indonesia. Album ini melahirkan hit single Ex-Man
tembang.com
ROCK ADALAH SEMANGAT!! ROCK ADALAH PEMBERONTAKAN!! ROCK BUKAN HANYA SEKEDAR BEAT RHYTEM ATAU MELODI. TETAPI LEBIH DARI ITU, ROCK ADALAH JALAN HIDUP!!!
Sunday, January 18, 2009
ESNANAS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment