Bicara soal pria berdarah Manado ini, memang bicara soal talenta bernyanyi yang cukup potensial sejak kecil. Saat dia berusia 12 tahun, Hengky sudah memperlihatkan ketertarikannya dalam dunia musik. Dia sering mendengarkan koleksi musik yg dimiliki ibunya [ibunya konon suka mengkoleksi kaset-kaset lawas model Led Zeppelin, Paul Anka, sampai Frank Sinatra]. Ketertarikannya itu kelak sangat mempengaruhi setiap lagu ciptaannya.
Hengky menghabiskan masa kecilnya hingga SMA di Palu [kota di Sulawesi Tengah]. Di SMA itulah, Hengky memulai petualangan dalam dunia musik dengan mendirikan band pertamanya yang bernama Interview.
Band ini cukup punya nama waktu itu. Mereka kerap diundang untuk acara sekolah dan pesta ulang tahun. Istilahnya, band ini cukup bekenlah di Palu dan sekitarnya. Sampai akhirnya ketika lulus SMA [1991], Hengky dikirim oleh orangtuanya untuk kuliah di Jakarta Orang tuanya mengirimnya ke Jakarta agar ia masuk perguruan tinggi. Tapi dasar lebih menikmati musik, di Jakarta Hengky malah memutuskan untuk bergabung dengan beberapa temannya, teman-temannya mantan satu band Interview di Palu. Mereka sepakat untuk menjadi musisi di Jakarta. Resikonya? Hengky Supit tidak dikirimi lagi uang oleh orangtuanya untuk biaya hidup sehari-hari di Jakarta.
Bermodal suara dan band, mereka --Hengky dan teman-temannya-- memainkan musik dan "ngamen" di beberapa klub. Mereka awalnya memainkan lagu-lagu Top 40. Itulah cara Hengky membiayai dirinya sendiri sejak kedua orang tuanya memutuskan untuk tidak mengirimkannya uang lagi karena kecewa ia tidak kuliah di perguruan tinggi.
Interview Band kemudian mulai menulis lagu mereka sendiri, tetapi mereka tak pernah punay kesempatan membawakan lagu mereka sendiri. Kemudian satu kesempatan besar datang, mereka diminta untuk bermain di 'breaking record' untuk acara khusus bagi Jelly Tobing, salah satu pemain drum ternama di Indonesia, yang dapat bermain drum selama 10 jam.
Di acara 'pemecahan rekor' tersebut, banyak band-band dan artis ternama tampil dalam acara tersebut, antara lain Jockie Suryoprayogo, Donny Fatah dan Tedy Sudjaja [God Bless], Totok Tewel, Didik Sucahyo, Edy Darome, Dody Keswara dan Tato [El Pamas], Iwan Fals, Ikang Fawzi, Nicki Astria, Gito Rollies, Whizzkid dan lain-lain.
Aksi Hengky Supit rupanya menggoda personil Whizzkid untuk menggaetnya menjadi vokalis. Hengky diminta bergabung dengan Whizzkid. Mulailah kariernya terbentang lebar. Di setiap kesempatan Whizzkid dan Hengky Supit memutuskan untuk memainkan lagu mereka sendiri daripada menyanyikan lagu orang lain.
Mereka ikut serta dalam beberapa kontes dan festival. Sampai puncaknya mereka ikut salah satu kontes besar, Festival Rock VI versi Log Zhelebour. Whizzkid menjadi juara II, sementara Hengky Supiot mendapatkan penghargaan sebagai penyanyi terbaik. Kemenangan ini membawa Whizzkid masuk dapur rekaman, bersama 10 finalis lainnya dalam sebuah album kompilasi. Album mereka terjual dengan baik dan Whizzkid kemudian melakukan tur, tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa.
Album pertama Whizzkid berjudul "Percayalah" terjual sebanyak 200.000 kopi di seluruh Indonesia. Angka yang cukup tinggi di masa itu. Whizzkid kemudian melakukan pertunjukan di beberapa kota di seluruh penjuruh Indonesia. Album kedua Whizkid "Lepaskanlah" dikeluarkan pada tahun 1997.
Hengky sempat melakukan rekaman solo dalam album kompilasi rock Indonesia khusus penyanyi pria. Lagu, "Bila Engkau Izinkan" menjadi terkenal dan sempat menduduki posisi pertama dalam radio charts selama beberapa minggu, tahun 1995.
Sayangnya, terjadi 'friksi' di band yang mulai besar ini. sampai akhirnya Hengky Supit memutuskan untuk keluar dan bersolo karir. Solo album pertamanya berjudul "Isi Hati" keluar.
Hengky Supit kemudian diminta oleh Ian Antono untuk menjadi penyanyi latar dalam tur Gong 2000, dan Jockie Suryoprayogo memintanya untuk menjadi penyanyi latar Kantata Takwa (sebuah grup baru yang membicarakan masalah sosial dan politik di Indonesia bersama Iwan Fals, Rendra, Sawung Jabo dan Setiawan Djodi), Hengku Supit juga pernah konser bareng Geger Band [band rock yang personilnya cewek semua --red] di Ancol tahun 1998.
Usai kesibukan yang padat itu, nama Hengky Supit tiba-tiba menghilang. Ternyata, pria yang sekarang bertubuh gemuk ini "merantau" ke negeri Belanda. Selama beberapa tahun di Belanda, Hengky sibuk belajar bahasa dan mengikuti beberapa kursus tetapi dia tak pernah meninggalkan dunia musik.
Namun dunia musik memang "darahnya". Hengky tidak menolak ketika diajak oleh Kantata Takwa untuk menjadi backing vokal konsernya di Plasa Timur Senayan. Sampai saat ini Hengky masih menciptakan lagu. Rupanya dia masih ingin menggunakan kreatifitas musiknya sekali lagi, kali ini melalui media internet. Beberapa lagunya [bahasa Inggris] bisa didownload di internet. Judulnya antara lain Tinombala, Still Waiting/ dan Cant Live Without. Lumayanlah buat obat kangen dengar suara melengkingnya....
tembang.com
ROCK ADALAH SEMANGAT!! ROCK ADALAH PEMBERONTAKAN!! ROCK BUKAN HANYA SEKEDAR BEAT RHYTEM ATAU MELODI. TETAPI LEBIH DARI ITU, ROCK ADALAH JALAN HIDUP!!!
Sunday, January 25, 2009
HENGKY SUPIT
Posted by The Creature at 11:49 PM
Labels: classic rock, rock
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment